Jika Allah menuliskan skenario ceritanya begini, sekeras apapun aku berusaha mengubah takdirnya, tak akan mampu jika Dia tidak berkehendak.
Jika cerita tentang aku dan Fathia telah usai, mungkin memang skenarionya sudah selesai. Aku tak perlu lagi memaksa, merengek melalui isak tangisku. Toh semua sudah ditakdirkan. Apa aku harus memaksa dan meminta agar semua cerita indah itu kembali. Tidak.
Aku akan menerima apa yang telah Allah kehendaki, karena aku hanya manusia. Tak punya wewenang apa-apa. Aku tak pantas menyombongkan diri dengan meminta takdir yang begini, yang begitu, pikirku lebih baik jika aku terus menerus menjalani kisah yang sama, bercanda, tertawa dan berbagi apa saja dengan fathia. Tapi, Allah tahu yang lebih baik. Mungkin kisah itu sudah usai, aku harus beranjak, pikirku tak benar. Aku hanya manusia, tak pantas aku berkata, "Tuhan, takdirkan begini, pasti itu lebih baik". Hahaha, siapa aku? Hanya manusia yang bahkan untuk sekedar mengedipkan mata pun tak bisa bila Tuhan tidak mengizinkannya.
Sekarang, hari ini, mulai detik ini, kan kucamkan dalam hatiku, dalam pikiranku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar