Senin, 14 Desember 2015

Selamat Pagi,

Di pagi yang penuh dengan peluh ini, kududuk diantara manusia-manusia yang Allah pilihkan untukku. Pagi ini, angin berhembus lembut, dingin hingga terasa menyelubungi ke setiap ruas tulangku. Dingin hingga terasa tusukan tajamnya mengenai lubuk hatiku yang terdalam.

Pagi ini, mungkin aku tak menyapa dunia dengan senyum indahku, namun dengan tetesan air mata yang hanya aku dan Allah yang tahu.

Pagi ini, otak ini terus berfikir keras, " Apa yang harus aku lakukan hari ini? Apa yang harus aku tuju? Kemana kakiku ini akan ku bawa untuk melangkah? Lalu untuk siapakah aku hidup? Siapakah yang akan kubahagiakan kelak? Bolehkah aku meminta percepatan waktu untukku kembali? Siapakah Aku?"

Kulihat mereka yang selalu ada disampingku, mereka yang senyumnya begitu indah, senyum yang dibaliknya menyimpan beribu misteri. Senyum yang menutupi rasa sakit. Aku, bukan, bukan aku tak bahagia dengan senyum mereka. Kala kulihat senyum mereka , senyum yang sejatinya berusaha bahagia dan ikhlas menerima keputusan-Nya, senyum yang menyemangati hari demi hari hingga waktunya tiba, senyum yang mengharapkan kebahagiaan tanpa henti. Kebahagiaan yang sejati, bukan kebahagiaan semu. Senyum, senyum anatara tangis bahagia dan tangis memilukan. Senyum yang seolah membisikkan janji Tuhan pasti akan terjadi. Senyum yang akhitnya membuahkan tangis. Tangis bahagia....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar