Hidupku, Pilihanku
Hari ini adalah hari pertama di bulan ramadhan. Tapi sayangnya aku tak bisa ikut berpuasa pada hari ini, walaupun begitu semangat ramadhanku akan selalu kubangun dan kurajut hingga menumbuhkan semangat baru di bulan Syawal yang fitri itu.
Aku harus berubah di Ramadhan tahun ini, aku tak bisa selamanya seperti ini, tak bisa selamanya berada dibawah bayang-bayang perasaan bersalah. Aku harus merenung dan berbenah, perlahan tapi pasti. Aku harus menemukan tujuanku, harus menetapkannya, cepat atau lambat. Hidup ini tak selamanya harus seperti ini. Aku tak mau bermanja-manja lagi. Aku harus berubah.
Ustad Felix Y. Siauw dalam ceramahnya yang berjudul "Life is A Choice", bilang bahwa "Kita yang sekarang adalah hasil dari pilihan kita dimasa lalu, dan kita di masa depan adalah pilihan kita dimasa sekarang. Dan pilihan itu hanya ada satu. Yang tak kalah penting lagi, setiap pilihan itu selalu mempunyai resiko. Kita harus berani mengambil resiko itu saat kita sudah mengambil pilihan itu."
Kata-kata beliau yang harus aku terapkan dalam kehidupan ini mengenai halangan dan tujuan adalah, di umpamakan, tujuan kita adalah Masjid yang indah di ujung jalan sana, dan salah satu telapak tangan kita menjadi penghalang mata kita. Ketika kita mata, hati, dan fikiran kita fokuskan pada tujuan yakni masjid itu, maka tangan kita tak terlihat dengan jelas, namun ketika kita hanya fokus melihat tangan kita, maka Masjid yang besar lagi indah itu tak pernah terlihat dengan jelas.
So, Aku harus menentukan tujuanku secepatnya, dan berusaha fokus tanpa peduli apa yang akan terjadi nanti.