Selamat Sore,
Hari ini, kukenakan busana hitam-hitam, entah aku sedang berkabung atau bagaimana, namun air mata ini tak kunjung berhenti mengalir. Tak ada tawa dan canda yang biasanya terucap dari bibirku. Hari ini, mungkin fathia akan berkata, wajahmu muram sekali, aku bahkan tak ingin melihatnya. Aku tak tahu penyebab pastinya, Satu yang berkecamuk dalam pikiranku. Aku takut, Tuhan mengambil orang-orang yang aku sayangi, yang hanya dapat kuhitung jari, tidak, tidak banyak. Hanya 1, 2, aku takut Allah menjemput Ayahku, dan fathia. Aku belum siap. Aku belum siap Allah.
Aku takut tiba-tiba kehilangan mereka untuk selamanya tanpa aku bisa menemui mereka, memeluk mereka untuk yang terakhir kalinya ebelum tubuh mereka menjadi dingin dan kaku.
Kamis, 17 Desember 2015
Senin, 14 Desember 2015
Selamat Pagi,
Di pagi yang penuh dengan peluh ini, kududuk diantara manusia-manusia yang Allah pilihkan untukku. Pagi ini, angin berhembus lembut, dingin hingga terasa menyelubungi ke setiap ruas tulangku. Dingin hingga terasa tusukan tajamnya mengenai lubuk hatiku yang terdalam.
Pagi ini, mungkin aku tak menyapa dunia dengan senyum indahku, namun dengan tetesan air mata yang hanya aku dan Allah yang tahu.
Pagi ini, otak ini terus berfikir keras, " Apa yang harus aku lakukan hari ini? Apa yang harus aku tuju? Kemana kakiku ini akan ku bawa untuk melangkah? Lalu untuk siapakah aku hidup? Siapakah yang akan kubahagiakan kelak? Bolehkah aku meminta percepatan waktu untukku kembali? Siapakah Aku?"
Kulihat mereka yang selalu ada disampingku, mereka yang senyumnya begitu indah, senyum yang dibaliknya menyimpan beribu misteri. Senyum yang menutupi rasa sakit. Aku, bukan, bukan aku tak bahagia dengan senyum mereka. Kala kulihat senyum mereka , senyum yang sejatinya berusaha bahagia dan ikhlas menerima keputusan-Nya, senyum yang menyemangati hari demi hari hingga waktunya tiba, senyum yang mengharapkan kebahagiaan tanpa henti. Kebahagiaan yang sejati, bukan kebahagiaan semu. Senyum, senyum anatara tangis bahagia dan tangis memilukan. Senyum yang seolah membisikkan janji Tuhan pasti akan terjadi. Senyum yang akhitnya membuahkan tangis. Tangis bahagia....
Di pagi yang penuh dengan peluh ini, kududuk diantara manusia-manusia yang Allah pilihkan untukku. Pagi ini, angin berhembus lembut, dingin hingga terasa menyelubungi ke setiap ruas tulangku. Dingin hingga terasa tusukan tajamnya mengenai lubuk hatiku yang terdalam.
Pagi ini, mungkin aku tak menyapa dunia dengan senyum indahku, namun dengan tetesan air mata yang hanya aku dan Allah yang tahu.
Pagi ini, otak ini terus berfikir keras, " Apa yang harus aku lakukan hari ini? Apa yang harus aku tuju? Kemana kakiku ini akan ku bawa untuk melangkah? Lalu untuk siapakah aku hidup? Siapakah yang akan kubahagiakan kelak? Bolehkah aku meminta percepatan waktu untukku kembali? Siapakah Aku?"
Kulihat mereka yang selalu ada disampingku, mereka yang senyumnya begitu indah, senyum yang dibaliknya menyimpan beribu misteri. Senyum yang menutupi rasa sakit. Aku, bukan, bukan aku tak bahagia dengan senyum mereka. Kala kulihat senyum mereka , senyum yang sejatinya berusaha bahagia dan ikhlas menerima keputusan-Nya, senyum yang menyemangati hari demi hari hingga waktunya tiba, senyum yang mengharapkan kebahagiaan tanpa henti. Kebahagiaan yang sejati, bukan kebahagiaan semu. Senyum, senyum anatara tangis bahagia dan tangis memilukan. Senyum yang seolah membisikkan janji Tuhan pasti akan terjadi. Senyum yang akhitnya membuahkan tangis. Tangis bahagia....
Ya Allah,
Di hadapanku saat ini, duduklah seorang perempuan. Perempuan luar biasa yang Engkau takdirkan untuk kutemui. Dia begitu memberiku banyak inspirasi, begitu banyak memberikan kisah hidup yang begitu luar biasa. Dia sedang bersenandung tentang cinta, cintanya kepada Rasulullah. Sungguh merdu suaranya. Ahh, Allah, begitu bahagia mendapati takdir ini.
Banyak hal menarik yang kami saling bagikan. Suka, duka, cinta, tawa, tangis, pedih, canda, lelucon konyol, hampir semua kita saling berbagi. Entah untuk meminta pendapat atau hanya sekedar hanya ingin di dengar.
Oh Allah, dari hampir semua hari yang telah terlalui, dari semua waktu yang yang telah berlalu dan dari semua peristiwa yang telah terjadi, hanya ada 1 yang kutakutkan. Hanya 1 Allah, yaitu saat Engkau memanggilnya. Hal itu pasti terjadi, tak mampu kutolak, atau bahkan jika seluruh dunia mencoba menahan, tak akan mampu kami menolak keputusan-Mu.
Aku takut kehilangan dia Allah. Dia bagaikan malaikat yang tak pernah berhenti tersenyum, tertawa. Berusaha membahagiakan banyak orang dan juga dirinya. Ahh Allah, hanya 1 pintaku untuknya, aku mohon jaga dia Allah, jaga dia agar dia tetap bisa tersenyum, izinkan ia mendapat bahagia di hidupnya, pertemukan dia dengan imam yang mampu menjaga dan menyayanginya sepenuh hatinya.
Bolehkah aku memintakan satu tempat di surga untuknya??
Di hadapanku saat ini, duduklah seorang perempuan. Perempuan luar biasa yang Engkau takdirkan untuk kutemui. Dia begitu memberiku banyak inspirasi, begitu banyak memberikan kisah hidup yang begitu luar biasa. Dia sedang bersenandung tentang cinta, cintanya kepada Rasulullah. Sungguh merdu suaranya. Ahh, Allah, begitu bahagia mendapati takdir ini.
Banyak hal menarik yang kami saling bagikan. Suka, duka, cinta, tawa, tangis, pedih, canda, lelucon konyol, hampir semua kita saling berbagi. Entah untuk meminta pendapat atau hanya sekedar hanya ingin di dengar.
Oh Allah, dari hampir semua hari yang telah terlalui, dari semua waktu yang yang telah berlalu dan dari semua peristiwa yang telah terjadi, hanya ada 1 yang kutakutkan. Hanya 1 Allah, yaitu saat Engkau memanggilnya. Hal itu pasti terjadi, tak mampu kutolak, atau bahkan jika seluruh dunia mencoba menahan, tak akan mampu kami menolak keputusan-Mu.
Aku takut kehilangan dia Allah. Dia bagaikan malaikat yang tak pernah berhenti tersenyum, tertawa. Berusaha membahagiakan banyak orang dan juga dirinya. Ahh Allah, hanya 1 pintaku untuknya, aku mohon jaga dia Allah, jaga dia agar dia tetap bisa tersenyum, izinkan ia mendapat bahagia di hidupnya, pertemukan dia dengan imam yang mampu menjaga dan menyayanginya sepenuh hatinya.
Bolehkah aku memintakan satu tempat di surga untuknya??
Rabu, 17 Juni 2015
Hidupku, Pilihanku
Hari ini adalah hari pertama di bulan ramadhan. Tapi sayangnya aku tak bisa ikut berpuasa pada hari ini, walaupun begitu semangat ramadhanku akan selalu kubangun dan kurajut hingga menumbuhkan semangat baru di bulan Syawal yang fitri itu.
Aku harus berubah di Ramadhan tahun ini, aku tak bisa selamanya seperti ini, tak bisa selamanya berada dibawah bayang-bayang perasaan bersalah. Aku harus merenung dan berbenah, perlahan tapi pasti. Aku harus menemukan tujuanku, harus menetapkannya, cepat atau lambat. Hidup ini tak selamanya harus seperti ini. Aku tak mau bermanja-manja lagi. Aku harus berubah.
Ustad Felix Y. Siauw dalam ceramahnya yang berjudul "Life is A Choice", bilang bahwa "Kita yang sekarang adalah hasil dari pilihan kita dimasa lalu, dan kita di masa depan adalah pilihan kita dimasa sekarang. Dan pilihan itu hanya ada satu. Yang tak kalah penting lagi, setiap pilihan itu selalu mempunyai resiko. Kita harus berani mengambil resiko itu saat kita sudah mengambil pilihan itu."
Kata-kata beliau yang harus aku terapkan dalam kehidupan ini mengenai halangan dan tujuan adalah, di umpamakan, tujuan kita adalah Masjid yang indah di ujung jalan sana, dan salah satu telapak tangan kita menjadi penghalang mata kita. Ketika kita mata, hati, dan fikiran kita fokuskan pada tujuan yakni masjid itu, maka tangan kita tak terlihat dengan jelas, namun ketika kita hanya fokus melihat tangan kita, maka Masjid yang besar lagi indah itu tak pernah terlihat dengan jelas.
So, Aku harus menentukan tujuanku secepatnya, dan berusaha fokus tanpa peduli apa yang akan terjadi nanti.
Rabu, 10 Juni 2015
B, ....
Lo lagi apa disana?
Gue sekarang nguantukkkkkk banget, ini aja gue ngetiknya sambil ngantuk-ngantukan.
Udah agak lumayan ni, ga ngantuk bgt kayak tadi, setelah beberapa menit mejamin mata.
B, lo tau ga, setiap kali gue bayangin saat gue sama lo berdua dan melakukan hal-hal yang bisa gue inget, selalu ada desiran yang ga pernah gue ngerti, hehhe. ser set gimana gitu. wkwkw
#Missyourkiss
Lo lagi apa disana?
Gue sekarang nguantukkkkkk banget, ini aja gue ngetiknya sambil ngantuk-ngantukan.
Udah agak lumayan ni, ga ngantuk bgt kayak tadi, setelah beberapa menit mejamin mata.
B, lo tau ga, setiap kali gue bayangin saat gue sama lo berdua dan melakukan hal-hal yang bisa gue inget, selalu ada desiran yang ga pernah gue ngerti, hehhe. ser set gimana gitu. wkwkw
#Missyourkiss
Senin, 08 Juni 2015
Minggu, 07 Juni 2015
Siang ini perasaanku berkecamuk dan air mataku mengalir tak tertahankan. Kepala dan hatiku dipenuhi dengan pertanyaan "Kenapa". semua berawal ketika aku melihat B dengan seorang wanita berkerudung, entahlah itu siapa. Entah mengapa setelah melihat mereka berdua perasaan terasa sakit sekali. Aku menangis sejadi-jadinya. Merasakan betapa bodohnya aku, aku membenci B, kenapa harus ada B di dalam catatan hidupku. Kenapa aku harus bertemu dengannya. Kenapa aku harus punya perasaan ini, Kenapa aku harus menerima ciumannya dan tetap bertahan meski dia udah punya pacar, apa istimewanya seorang B, kenapa gue harus nangis cuma karena dia. KENAPA?
Trus ba'da ashar aku kerumahnya, emg udah janji dari jauh-jauh hari mau minta tolong pasangin senar gitar. alhasil pas gue kesana, temennya pulang, ketemulah gue sama temennya itu. Si B, nganterin pulang, kyknya nganterin ke stasiun. Tantenya cerita kalo temennya bitu sering main kesitu, tapi kalo main kesitu pulangnya malem, jam setengah 10 an, jam 8, gitulah pokoknya. Pernah sekali waktu itu, dia dateng jam setengah 11 malam, iya sih waktu itu gue juga pernah ngeliat B bawa cewe gitu kerumah pake motor malem-malem. Trus katanya tuh cewe ga pulang sampe besok paginya. Makanya tante sama om ga suka sama temennya B itu.
Duuuuh kok gue makin negatif thinking ya sama B. Bayangin aja apa coba yang dilakukan seorang cewe sama seorang cowo semaleman gitu. Trus kalo lagi main juga sampe seharian, dari pagi sampe malam. Emang ngobrolin apa sampe malem gitu? Trus ngapain aja? ga mungkin cuma ngobrol doang. Gue jamin GA MUNGKIN. Duh B, seburuk itukah elo? apa lo ngelakuin hal yang sama ke temen lo itu seperti halnya apa yang lo lakuin ke gue? Ciuman, pegangan dan "PELUKAN"???
B, se - psyco itukah lo??
Trus ba'da ashar aku kerumahnya, emg udah janji dari jauh-jauh hari mau minta tolong pasangin senar gitar. alhasil pas gue kesana, temennya pulang, ketemulah gue sama temennya itu. Si B, nganterin pulang, kyknya nganterin ke stasiun. Tantenya cerita kalo temennya bitu sering main kesitu, tapi kalo main kesitu pulangnya malem, jam setengah 10 an, jam 8, gitulah pokoknya. Pernah sekali waktu itu, dia dateng jam setengah 11 malam, iya sih waktu itu gue juga pernah ngeliat B bawa cewe gitu kerumah pake motor malem-malem. Trus katanya tuh cewe ga pulang sampe besok paginya. Makanya tante sama om ga suka sama temennya B itu.
Duuuuh kok gue makin negatif thinking ya sama B. Bayangin aja apa coba yang dilakukan seorang cewe sama seorang cowo semaleman gitu. Trus kalo lagi main juga sampe seharian, dari pagi sampe malam. Emang ngobrolin apa sampe malem gitu? Trus ngapain aja? ga mungkin cuma ngobrol doang. Gue jamin GA MUNGKIN. Duh B, seburuk itukah elo? apa lo ngelakuin hal yang sama ke temen lo itu seperti halnya apa yang lo lakuin ke gue? Ciuman, pegangan dan "PELUKAN"???
B, se - psyco itukah lo??
Rabu, 03 Juni 2015
Begitu mudah tuhan membolak balikkan perasaan ini. Membolak balikan hati manusia sesuka hatinya. Tuhan tak peduli dengan apa yang terjadi, tapi Tuhan selalu punya rahasia dibalik semua yang Dia tuliskan untuk setiap makhluknya.
Baru saja tadi pagi aku merasakan semangat yang menggebu - gebu, aku memberikan senyuman kepada siapa saja yang kutemui. Tapi apa yang terjadi sekarang. Menjelang petang datang, perasaan tak menentu menyergap, membuat senyum meredup dan membuat air mata mengalir tak terhenti. Emosi ini sering tak ku mengerti. Ingin rasanya menarik diri dari hingar bingar kehidupan ini. Ingin hanya berdua, dengan Tuhan SAJA.
Baru saja tadi pagi aku merasakan semangat yang menggebu - gebu, aku memberikan senyuman kepada siapa saja yang kutemui. Tapi apa yang terjadi sekarang. Menjelang petang datang, perasaan tak menentu menyergap, membuat senyum meredup dan membuat air mata mengalir tak terhenti. Emosi ini sering tak ku mengerti. Ingin rasanya menarik diri dari hingar bingar kehidupan ini. Ingin hanya berdua, dengan Tuhan SAJA.
Kamis, 21 Mei 2015
Senin, 18 Mei 2015
B, akhir-akhir ini kamu sibuk banget, aku jarang banget bisa ngobrol sama kamu. Kamu bilang tiket lagi rame-ramenya, jelang ramadhan dan lebaran. Tapi masa ga sempet sih buat sekedar ngobrol sama gue at least 5 sampe sepuluh menit doang. Atau emang kamunya gamau ngobrol sama aku, nyuekin aku karena tau kalo aku ga penting buat kamu saat ini. Trus kamu bakal nge line aku duluan kalo kamu lagi butuh uang atau butuh perhatian seorang wanita.
Entahlah B, aku cuma berusaha berpikir positif, berusaha mengerti kamu.
Kalo emang ini mau kamu, gapapa. Mungkin ini cara Allah buat bantu aku ngelupain kamu, ngelupain semua tentang kamu. Gapapa B.
Oya, sekarang ada mas Ari yang rajin solat ya, semoga dia bisa ajarin kamu yaa dan kamu bisa jadi rajin sholat juga yaa.
Semalem aku mimpiin kamu, mimpi aku lagi main kerumah kamu, ada om pendi, tante arni dan orang-orang yang pernah aku kenal selama aku kenal sama keluarga om pendi.
Kamu baik-baik aja ya B disana, semoga Allah ngejaga kamu dan cepet nemuin kamu dengan hidayah-Nya. Aamiin.
Entahlah B, aku cuma berusaha berpikir positif, berusaha mengerti kamu.
Kalo emang ini mau kamu, gapapa. Mungkin ini cara Allah buat bantu aku ngelupain kamu, ngelupain semua tentang kamu. Gapapa B.
Oya, sekarang ada mas Ari yang rajin solat ya, semoga dia bisa ajarin kamu yaa dan kamu bisa jadi rajin sholat juga yaa.
Semalem aku mimpiin kamu, mimpi aku lagi main kerumah kamu, ada om pendi, tante arni dan orang-orang yang pernah aku kenal selama aku kenal sama keluarga om pendi.
Kamu baik-baik aja ya B disana, semoga Allah ngejaga kamu dan cepet nemuin kamu dengan hidayah-Nya. Aamiin.
Senin, 16 Maret 2015
Kamis, 19 Februari 2015
Minggu, 08 Februari 2015
Minggu, 01 Februari 2015
Berharap kepada manusia memang menyakitkan, mengecewakan. Ketika kita berharap untuk dicintai, ada seseorang yang memberi perhatian kepada kita, mendekati kita, seperti orang yang benar-benar menyayangi kita. Tapi, ketika kita tahu bahwa semua yang dia lakukan pada kita hanyalah kebohongan belaka, hanya tipuan belaka, hanya sakit yang tersisa. Sakitnya tak pernah akan sembuh, sakitnya bagaikan ditikam pisau berkali-kali hingga membuat air mata tak mampu berhenti mengalir.
Ketika di dunia ini kita tak punya siapa-siapa untuk
dipercaya, ketika kita disunia ini merasa bahwa kita hidup sendiri, tanpa
siapa-siap yang bisa dicintai dan disayangi, bahkan orangtua, saudara, sahabat
atau keluarga. Ketika kita tak lagi percaya akan arti cinta dan saying dari
manusia, lalu untuk apalagi sebuah kehidupan di pertahankan?
Aku tak pernah percaya akan cinta manusia
Ketiika kita tak tahu kemana arah langkah kaki ini, ketiika
hidup rasanya percuma. Ingin rasanya diri ini mengembara, melupakan semua.
Semua yang ada di dalam hidup ini. Ingin rasanya tak pernah mengenal satu orang
pun di dunia ini. Hanya Tuhan yang ada. Hanya tuhan yang setia, aku ingin kembali,
berada disis-Nya. Mungkin aku lebih tenag, jauh lebih tenang. AKu ingin
sendiri. Aku tak terbiasa dengan orang-orang di sekitarku, aku tak ingin
mengganggu hidup mereka. Aku tak mau mencintai karena aku tak mungkin dicintai.
Aku tak mau percaya dengan cinta dan saying. Karena untukku semua cinta manusia
hanya omong kosong yang penuh kepura-puraan.
Senin, 12 Januari 2015
Saat aku membayangkan dan mengingat-ingat kembali saat kamu memelukku, dan aku juga memelukmu, saat kamu menciumku dan aku menciummu, ada getaran di hatiku yang tak kumengerti apa artinya. Nyatanya aku tak akan pernah mampu membencimu, melupakanmu, kecuali memang Tuhan menghendaki aku melupakanmu. Aku akan selalu menyayangimu dan mendo'akan untuk kebaikanmu :)
Minggu, 11 Januari 2015
Bismillahirahmanirrahim
Pagi ini diawali dengan hujan deras yang masih berlangsung hingga detik ini. Hari ini juga insya Allah aku berpuasa karena Allah, untuk mengganti kewajibanku berpuasa di bulan Ramadhan tahun lalu dan juga melatih diriku untuk kembali berpuasa sunnah sebagai wujud rasa cintaku kepada Rasulullah. Pagi ini, kuawali hariku dengan dzikir Al-Matsurat dan sesampainya di tempatku mecari rizki, ku pinta pada Allah keberkahan dan kelancaran dalam pekerjaanku melalui 4 rakaat shalat Dhuha. Dalam do'aku, kuselipkan do'a khusus untukmu. Laki-laki pertama yang memelukku. Aku mungkin menyayangimu hingga aku tak mampu membencimu. Aku ingin berubah menjadi wanita shalihah, wanita yang lebih dekat dengan Allah dan Rasulullah, agar aku mampu berdo'a untukmu, agar Allah dapat mengubah hatimu, melunakkan hatimu, memberikan chaya dalam hatimu agar engkau menjadi laki-laki yang baik, yang mencintai Allah dan mencintai Rasulullah, mencintai keluargamu dan orang-orang yang juga menyayangimu. Aku akan menjaga niatku untuk mwninggalkan maksiat dan dosa-dosa yang selama ini kulakukan, aku ingin kau berubah seperti aku ingin merubah diriku.
Yang lalu biarlah berlalu. apapun yang sudah terjadi tak mungkin dapat diubah. Beras telah menjadi bubur dan tak mungkin diubah menjadi nasi. Yang lalu biarlah menjadi pelajaran, yang sekarang harus dipandang adalah masa depan. apa yang bisa dilakukan saat ini agar tak terjatuh di lubang yang sama, agar bisa berjalan hingga garis finish, walau tak mudah.
Mas b, maaf bila aku tak lagi seramah dulu. aku hanya ingin menjaga diriku dan dirimu dari murka Allah. Biar aku yang memulai perubahan ini dan aku akan selalu berdoa agar engkau pun berubah, agar do'aku mampu menembus hatimu. Aku ingin kamu jadi laki-laki terbaik yang pertama dan terakhir kukenal..
Pagi ini diawali dengan hujan deras yang masih berlangsung hingga detik ini. Hari ini juga insya Allah aku berpuasa karena Allah, untuk mengganti kewajibanku berpuasa di bulan Ramadhan tahun lalu dan juga melatih diriku untuk kembali berpuasa sunnah sebagai wujud rasa cintaku kepada Rasulullah. Pagi ini, kuawali hariku dengan dzikir Al-Matsurat dan sesampainya di tempatku mecari rizki, ku pinta pada Allah keberkahan dan kelancaran dalam pekerjaanku melalui 4 rakaat shalat Dhuha. Dalam do'aku, kuselipkan do'a khusus untukmu. Laki-laki pertama yang memelukku. Aku mungkin menyayangimu hingga aku tak mampu membencimu. Aku ingin berubah menjadi wanita shalihah, wanita yang lebih dekat dengan Allah dan Rasulullah, agar aku mampu berdo'a untukmu, agar Allah dapat mengubah hatimu, melunakkan hatimu, memberikan chaya dalam hatimu agar engkau menjadi laki-laki yang baik, yang mencintai Allah dan mencintai Rasulullah, mencintai keluargamu dan orang-orang yang juga menyayangimu. Aku akan menjaga niatku untuk mwninggalkan maksiat dan dosa-dosa yang selama ini kulakukan, aku ingin kau berubah seperti aku ingin merubah diriku.
Yang lalu biarlah berlalu. apapun yang sudah terjadi tak mungkin dapat diubah. Beras telah menjadi bubur dan tak mungkin diubah menjadi nasi. Yang lalu biarlah menjadi pelajaran, yang sekarang harus dipandang adalah masa depan. apa yang bisa dilakukan saat ini agar tak terjatuh di lubang yang sama, agar bisa berjalan hingga garis finish, walau tak mudah.
Mas b, maaf bila aku tak lagi seramah dulu. aku hanya ingin menjaga diriku dan dirimu dari murka Allah. Biar aku yang memulai perubahan ini dan aku akan selalu berdoa agar engkau pun berubah, agar do'aku mampu menembus hatimu. Aku ingin kamu jadi laki-laki terbaik yang pertama dan terakhir kukenal..
Minggu, 04 Januari 2015
Hari ini aku berniat puasa, tapi keraguan didalam hatiku membuatku tak melaksanakannya. Ternyata siang ini aku haid. Itulah yang dinamakan rahasia Illahi. Tak pernah ada yang tahu dan bisa menebak apa yang akan terjadi nanti, mengapa harus begini dan begitu. Mungkin takdir aku dan kamu pun begitu. banyak tanya yang menyelimuti hatiku. di setiap hariku. terlalu banyak tentang kamu, mungkin aku harus menunggu, menunggu jawaban dari Tuhan tentang maksud semua ini.
Mungkin hari ini aku berniat melupakanmu, tak mengenalmu. tapi siapa yang tahu apa yang terjadi nanti, apa yang terjadi nanti malam bisa saja merubah perasaanku esok hari. tapii, aku harus melupakanmu tanpa berhenti mendo'akan kebaikanmu...
Mungkin hari ini aku berniat melupakanmu, tak mengenalmu. tapi siapa yang tahu apa yang terjadi nanti, apa yang terjadi nanti malam bisa saja merubah perasaanku esok hari. tapii, aku harus melupakanmu tanpa berhenti mendo'akan kebaikanmu...
Langganan:
Komentar (Atom)