Rabu, 17 Desember 2014



Kamis, 18 Desember 2014


Pagi ini, aku dikejutkan dengan gambar di dinding facebook kamu. Disana terpajang foto seorang perempuan berpenampilan seronok yang terlihat menjijikan. Aku rasa kamu belum tahu apa yang terjadi denagn akun facebookmu, tapi aku langsung berpikir, segitu parahkah pergaulan kamu dengan teman-temanmu? Seketika itu aku langsung berdo’a kepada Allah. “Ya Allah, aku bukanlah hamba-Mu yang bersih dari dosa, bahkan mungkin aku adalah orang paling munafik di dunia ini. Penampilanku begitu bersahaja diluar, tapi tak seorang pun tau apa yang telah aku perbuat justru jauh dari kata baik. Aku memohon ampunan kepada-Mu ya Allah, Ampuni aku dan kedua orang tuaku dan juga ampuni dosa Mas B. Ampuni atas segala kesalahannya dan kumohon jagalah dan lindungilah Mas B dari orang-orang yang berniat buruk kepadanya, kumohon lindungi dia dan bukakanlah pintu hatinya agar segera kembali kepada-Mu, kembali melaksanakan solat dan kembali menjadi lebih baik seperti dulu. Aamiin’
Mas b, sudah hamper 4 bulan kamu gad a kabar. Aku sebenarnya ga ngerti sama perasaanku sendiri, aku ga ngerti apa yang harus aku lakukan dalam menyikapi semua ini. Aku bingung bagaimanakah seharusnya aku menyikapi pertemuan aku dengan kamu. Yang aku tahu, banyak hal yang sudah aku lewati sama kamu yang kalau dipandang dari segi agama jauh atau bisa dibilang melanggar semua yang diperintahkan Allah, tapi bukankah pertemuan aku dan kamu sudah tertulis di Lauh Mahfudz?, bukankah Allah sudah menakdirkan apa yang terjadi sejak sebelum aku lahir sampai nanti aku mati dan dibangkitkan kembali? Dan itu artinya apa yang terjadi antara aku dengan kamu juga sudah ditakdirkan olehnya? Mas b, aku ga ngerti apa yang aku mau dari kamu. Tapi yang pasti aku mau kamu jadi lelaki yang baik, lelaki yang shalih, at least kamu ngelaksanain kewajiban kamu sebagai manusia dan sebagai muslim. Aku ga pernah berharap bisa ketemu kamu dan punya perasaan ini sama kamu dan ngelakuin banyak hal sama kamu,tapi akhirnya Allah menakdirkan aku ketemu sama kamu dan punya perasaan ini sama kamu.  Sama halnya aku ga pernah berharap kamu jadi imamku, tapi aku ga pernah tahu apa yang sudah Allah tuliskan untukku di kemudian hari nanti.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar